Tuesday, 29 November 2016

Soal Latihan Jaringan Perdagangan Asia dan Eropa

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf di depan jawaban yang paling tepat!

1.     Gurun yang memisahkan antara Eropa dan Asia yang merupakan kawasan palint tidak ramah di dunia adalah....
    a.     Gurun Gobi
    b.    Gurun Taklimakan
    c.    Gurun  Sinai
    d.    Gurun Sina

2.    Emporium adalah.....
    a.     pusat perniagaan
    b.    pusat pemerintahan
    c.    pusat kerajaan
    d.    pusat perindustrian

3.    Angin musim brgantian secara tepat waktu setiap....
    a.     Empat bulan sekali
    b.     Lima bulan sekali
    c.    Tiga bulan sekali
    d.     Enam bulan sekali

4.    Setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis, pelabuhan pengganti yang ramai dikunjungi adalah....
    a.     Sriwijaya
    b.     Banten
    c.    Demak
    d.    Majapahit

5.    Laut Tengah merupakan batas antara....
    a.    Benua Afrika dan Eropa
    b.     Benua Afrika dan Asia
    c.    Benua Eropa dan  Asia
    d.    Benua Asia dan Australia
6.    Senjata besi, emas, perak, dan tembaga sebelum abad ke 18 merupakan barang dagangan dari....
    a.     Asia
    b.     Eropa
    c.    Australia
    d.    Malaka

7.    Sydon, Thyrus Mesi, Phuensia, Kartago,d an Turkistan adalah pusat perdagangan yang terletak di....
    a.     India
    b.    Asia Tenggara
    c.    Laut Tengah
    d.    Eropa

8.    Hubungan dagang antarbangsa di Asia telah terjadi sejak....
    a.    100 SM
    b.    500 SM
    c.    7 M
    d.    15 M

9.    Revolusi Industri terjadi pada tahun....
    a.    1760-1850                     c. 700-800        
    b.    1400-1525                    d. 1900-1950       
       
10.    Bangsa yang digolongkan sebagai kolonisator pertama adalah....
    a.    Amerika                    c.  Belanda           
    b.    Jepang                    d.  Spanyol dan Portugis
       
11. Daerah yang tidak termasuk  jajahan Perancis  pada abad ke-19 di  daratan Indocina adalah....
    a.      Vietnam                    c.  Laos.       
    b. Kamboja                    d.  Thailand   
       
12.  Kolonial modern mulai tumbuh pada abad ke-16, sebagai kelanjutan dari berbagai penemuan baru di bidang industri pengolahan dan teknologi khususnya di bidang ....
    a.     perkapalan
    b.     pertekstilan
    c.     perkebunan
    d.    pertanian

13.  Jalur Sutra adalah nama untuk jalur darat yang menghubungkan Cina (Asia) dengan Eropa pada abad ke 18. Orang yang memberikan nama itu adalah....
    a. I tsing
    b. Magellahens
    c. von Richthofen
    d. Fa hien

14.  Pusat-pusat perniagaan disebut juga....
    a.     emporium
    b.     imperium
    c.      imperial
    d.     kolonial

15. Jalur Sutera dibuka secara resmi pada abad ke....
    a. 3 SM
    b. 3 M
    c. 6 M
    d. 7 M


B. Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1.    Sebutkan tiga jalur Jalan Sutra beserta wilayah yang dilaluinya!
2.    Siapakah yang memberikan nama Jalur sutera?
3.    Sebutkan berbagai jenis barang dagangan yang dihasilkan dari Asia!
4.    Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya perdagnagan dan pelayaran Asia-Eropa?
5.    Sebutkan peranan pusat perdagangan di sekitar laut tengah yang sangat penting!

faktor-faktor yang memengaruhi berkembangnya perdagangan dan pelayaran antara Asia-Eropa sampai dengan abad ke-18



Ada beberapa faktor yang mempengaruhi berkembangnya perdagangan dan pelayaran antara Asia-Eropa sampai dengan abad ke-18.

1.     Revolusi Industri
Revolusi Industri sebuah ungkapan yang pertama kali digunakan untuk menanamkan perubahan dan perkembangan pesat yang terjadi di Inggris ketika secara meluas mesin uap dimanfaatkan pada bagian industri, terutama industri tekstil dalam kurun waktu 1760-1850. Pemanfaatan mesin uap dimungkinkan setelah orang dapat menambang batubara besar-besaran dan membuat baja berkualitas baik.
Istilah revolusi menyiratkan suatu perubahan besar yang berlangsung dalam wkatu yang relatif singkat. Perubahan ini antara lain dalam tknik pertanian, tataniaga,  kemajuan ilmiah.
Meningkatnya hasil produksi karena revolusi industri, membuat bangsa Eropa berusaha untuk mencari daerah pemasaran. Oleh karena itu, hingga abad ke-18 perdagangan dan pelayaran  antara Asia dan Eropa berkembang pesat. Asia dinilai sebagai daerah perdagangan.

2.    Kolonialisme

Kolonialisme berarti tanah pemukiman atau tanah jajahan.  Dalam arti luas istilah ini berarti pemukiman suatu negara di luar wilayah negaranya, biasanya suatu wilayah di seberang lautan yang kemudian dinyatakan sebagai wilayahnya. Jika suatu bangsa kolonial mempunyai koloni di daerah lain dan berusaha menyatukannya di bawah sistempengusahaan, usaha ke rarah itu disebut kolonialisme.
Sejarah perkembangan politik kolonial modern mulai tumbuh pada abad ke-16, sebagai kelanjutan dari berbagai penemuan baru di bidang industri pengolahan dan teknologi khususnya di bidang perkapalan. Bangsa yang digolongkan sebagai kolonisator pertama adalah Spanyol dan Portugis. Pada abad ke-17 berangsur-angsur Inggris, Prancis, dan Belanda.
Kolonialisme Eropa Barat pertama yang berekspansi ke Timur adalah Portugis, yang mulai menaklukkan Goa di pantai Barat India, kemudian menyeberangi selat Malaka di Lautan Hindia, tiba di Pulau Jawa, memerintah Indonesia selama kurang lebih 100 tahun lamanya. Bangsa Spayol menjajah pulau Luzon. Pada abad ke-16, Belanda menyerang Indonesia, mengusir Portugis dan menjajah Indonesia selama 350 tahun lamanya. Pada abad ke-18, kolonialisme Inggris menjajah negara-negara Arab, India, Myanmar, Malaysia, Borneo Utara (sekarang Sarawak, Sabah dan Brunei). Sampai Perang Dunia II, negara-negara Eropa dikalahkan Jepang. Abad ke-19, Perancis menjajah daratan Indocina: Vietnam, Kamboja, Laos. Melihat negara-negara Eropa memiliki negara jajahan di Asia Tenggara, Timur Tengah, daratan India dan memiliki kekayaan yang besar, maka tentara Amerika Serikat maju ke Timur, mengusir Spanyol, dan menjajah Filipina selama 50 tahun lamanya. Usia Perang Dunia II, Amerika Serikat menang atas Jerman, Italia dan Jepang, dan mengusir kolonialisme Inggris, Perancis dan Belanda kembali ke Eropa, bersikap sebagai pahlawan mendukung negara-negara di Asia Tenggara. Perusahaan-perusahaan besar Amerika Serikat mulai menanam modal di Asia Tenggara, melalui pendidikan dan teknologi menarik para cendekiawan untuk melakukan berbagai penelitian. Dengan demikian Amerika Serikat menjadi negara adikuasa dalam bidang pendidikan, kesenian, ekonomi, militer dan dunia hiburan (catatan: Materi di atas dikutip dari Sejarah Indonesia, dan artikel Ensiklopedia Britanica tentang perkembangan kolonialisme di Asia). Di masa 500 tahun yang silam, kolonialisme yang menjajah negara-negara di Asia Tenggara, memiliki angkatan laut yang kuat, dan menguasai perniagaan dan ekonomi. Dengan filsafat Romawi dan Yunani, serta kemajuan teknologi (sebenarnya adalah relatif), membuat rasa superioritas bangsa dan budaya, yang meremehkan bangsa dan budaya Timur. Pandangan tersebut kemudian berubah sejalan dengan kemajuan ekonomi yang telah dicapai negara-negara Asia akhir-akhir ini.

Jalur Perdagangan Kuno di Asia (Jalur Sutra)


Hubungan dagang antarbangsa di Asia telah terjadi sejak tahun 500 SM. Pada saat itu di Asia telah tumbuh pesat perdagangan. Antara pusat-pusat perdagangan itu masih dibatasi oleh hutan belantara yang sulit ditembus manusia. Kecuali itu, medan yang curam, berjurang-jurang, dan berlembah merupakan penghalang lancarnya komunikasi perdagangan pada saat itu.
Manusia mulai merintis jalan perdagangan yang menghubungkan pusat-pusat perdagangan tersebut. Adapun pusat-pusat perdagangan di Asia pada saat itu antara lain: China, Asia tengah, dan Turkistan.
Dengan susah payah, para pedagang Asia menciptakan mata rantai perdagangan yang menghubungkan pusat-pusat perdagangan tersebut, bahkan berlanjut ke Eropa melalui Laut Tengah. Dengan demikian, telah terwujud jalan perdagangan antara Asia Timur (China) - Asia Tengah - Timur Tengah - Asia Barat (Turkistan) - Eropa. Jalur perdagangan ini berlangsung melalui darat sehingga disebut sebagai “jalan darat”.
Perdagangan darat ini merupakan jalan perdagangan yang tertua. Mula pertama berlangsung dari negeri China ke India atau sebaliknya. Jalur perdagangan China - India kemudian berlanjut ke Eropa melalui negara-negara Timur Tengah, Turkistan, dan Laut Tengah.
Jalur perdagangan darat di Asia terus berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia, baik jumlah maupun jenis barang. Untuk mencukupi kebutuhan hidup, mereka tidak mungkin hanya mengandalkan produksi daerahnya sendiri, tetapi juga dari daerah lain. Peningkatan barang kebutuhan tersebut telah mengakibatkan semakin ramainya jalur perdagangan Asia pada saat itu.

a. Komoditas Perdagangan
Barang-barang yang diperdagangkan pada jalur perdagangan kuna di Asia adalah berbagai barang yang menjadi kebutuhan penting manusia pada saat itu.
1)      Dari China: kain sutra, kertas, porselin, keramik, dan batu giok.
2)     Dari India: ukiran-ukiran, patung, gading gajah, dan tenunan halus.
3)      Dari Irak/Sumeria: gandum, mutiara, perak, wol, dan permadani.
4)      Dari Iran/Persi: emas, perhiasan, permadani dan wol.
5)      Dari negara-negara Timur Tengah dan Tukistan: kain lena, permadani, minyak wangi, minyak zaitun, kemenyan, dan sebagainya.
6)      Dari Eropa: gandum, anggur, emas, perak, kristal, senjata besi, dan lain-lain.

Dari semakin banyak barang dagangan tersebut yang paling ramai diperdagangkan adalah kain sutra dari China. Jalur perdagangan kuna di Asia dengan jalan darat ini juga disebut Jalan Sutra. Pada saat itu kelembutan kain sutra dari negeri China sangat dikagumi orang.

b. Alat Angkut
Tentang alat angkut yang dipergunakan pada perdagangan jalan sutra belum ada sumber yang memberitahukan secara tegas. Namun, dapat diperkirakan pada saat itu mereka belum menggunakan alat angkut mekanik yang dijalankan oleh tenaga mesin. Diduga para pedagang menggunakan alat angkut darat yang ditarik binatang peliharaan mereka, seperti unta, kuda, keledai, dan gajah. Bahkan, mungkin tenaga manusia digunakan pula untuk membawa barang-barang tersebut. Sistem pengangkutan barang secara beranting dari satu tempat ke tempat yang lain. Dari pedagang satu ke pedagang yang lain.
Demikianlah terus berlanjut sehingga barang dagangan sampai pada konsumen di sepanjang jalur perdagangan jalan darat atau jalan sutra tersebut.

Jalur Perdangan Laut antara Asia Barat, Asia Tenggara dan Asia Timur


Meningkatnya arus barang memerlukan sarana transportasi yang lebih cepat atau lebih baik. Untuk mengatasi hal tersebut, orang mulai merintis perjalanan lewat laut. Mula-mula dibuat perahu bercadik sebagai alat transportasi. Perahu ini terbuat dari batang kayu besar yang dilubangi seperti lesung (tempat menumbuk padi). Pada sisi kanan-kiri perahu diberi cadik (semacam sayap) sebagai alat keseimbangan agar perahu tidak terbalik jika terkena ombak.
Dari perahu bercadik kemudian berkembang menjadi perahu layar yang lebih besar. Perahu ini dibuat dari rangkaian papan kayu yang diberi layar untuk tenaga penggerak. Setelah teknik pelayaran dari Eropa masuk dan dipadukan dengan teknik perkapalan Asia, dimulailah pelayaran dengan kapal yang lebih besar lagi.
Dengan perjalanan laut ternyata lebih menguntungkan, baik dari segi waktu, alat transportasi yang digunakan, maupun kelancaran arus barang. Karena itu, perdagangan dan pelayaran internasional semakin ramai.
Jalur perdagangan laut dimulai dari China dekat Taiwan. Para pedagang berlayar ke selatan menyusuri laut di sebelah timur China. Setelah memasuki Laut China Selatan sampailah di ujung semenanjung Malaya. Di sini jalur perdagangan pecah menjadi dua, yang satu ke selatan melalui Selat Sunda dan jalan satunya lagi langsung ke barat lewat Selat Malaka. Namun, tujuannya sama yaitu menuju ujung jazirah India. Dari ujung India jalan mereka bercabang dua lagi. Jalur pertama lewat teluk Persi, Suriah kemudian ke Laut Tengah. Jalur kedua melalui Samudra Hindia kemudian memasuki Laut Merah menuju Mesir dan sampailah di Laut Tengah. Dari Laut Tengah hubungan perdagangan berlanjut ke Eropa, seperti Yunani, Romawi, Portugis, dan Spanyol.
Akibat jalur perdagangan tersebut, tumbuhlah bandar-bandar sebagai tempat persinggahan mereka. Bandar-bandar tersebut antara lain Pantai Timur China, Tumasik (sekarang Singapura), Selat Malaka, Selat Sunda, Calicut dan Goa serta Gujarat di India, Sydon dan Thyrus di pantai Laut Tengah (Phunesia), Kartago di Afrika Utara dan berlanjut ke Eropa serta Laut Hitam.

a. Pusat-pusat pedagangan
Sistem jaringan emporium, menurut Chaudhuri, mulai muncul di Samudra Hindia sejak abad ke-10. Sejak munculnya pusat-pusat pelayaran-niaga itu orang tidak perlu lagi mengarungi lautan sepanjang Samudra Hindia itu, tetapi cukup menyinggahi emporium untuk melakukan transaksi perdagangan. Emporium yang terpenting adalah Aden (di Laut Merah), Hormuz dan Bandar Abas (di Teluk Persi), Surat atau Cambay, Calicut (di Pantai Malabar), Orissa dan Benggal di Teluk Benggala, Kanton di Cina dan kemudian juga Malaka di Selat Malaka.
Emporium, seperti dikemukakan Chaudhuri, bukan sekadar tempat berlabuh, tetapi sebuah kota niaga yang selain menyediakan fasilitas pergudangan, juga terdapat fasilitas kredit, dan relatif aman dan tenang. Ciri-ciri tidak jauh berbeda dengan pusat-pusat perdagangan di Eropa seperti Venesia, Genoa, Lisabon, Antwerp, dan Amsterdam (Bruadel III: 89-276). Letak emporium-emporium di Samudra Hindia itu memang tidak kebetulan karena banyak sekali ditentukan oleh faktor-faktor geografik, seperti tempat berlabuh yang terlindung, arah angin, iklim dan lain-lain.
Arah angin yang bergantian secara tepat waktu setiap enam bulan sekali (angin musim) dengan diselang-seling oleh musim pancaroba itu menentukan gerak pelayaran-niaga. Perahu-perahu dari Asia Tenggara, umpamanya, berlayar dengan musim Timur yang bertiup sejak Januari dan berusaha untuk tiba di pelabuhan-pelabuhan pantai Malabar sebelum akhir musim Timur itu. Setelah berdagangan mereka kembali ke Asia Tenggara dengan musim Barat yang bertiup sejak September atau Oktober. Sebaliknya, perahu-perahu dagang dari teluk Parsi dan Laut Merah tiba di pantai Malabar dengan musim Barat dan kembali dengan musim Timur (Chaudhuri 1989:132).
Malaka, di Selat Malaka, sarang bajak laut itu, karena faktor geografi ini (faktor lain adalah politik) ternyata bisa berkembang sejak awal abad ke-15 menjadi emporium terbesar di Asia Tenggara, atau tempat pertemuan dari jalur-jalur perniagaan dari Nusantara, Cina, dan India serta Timur Tengah. Ketika Malaka di rebut Portugis pada tahun 1511, para saudagar dari India dan Timur Tengah menghindarinya dengan alasan keagamaan. Inilah yang memungkinkan munculnya Aceh Darussalam, Banten dan Makasar sebagai penggantinya. Seperti akan dikemukakan di bawah ini, dari ketiganya, Batenlah yang terbesar dan bisa dilihat sebagai pewaris Malaka.













Gambar 19.2 Pusat perdagangan di Asia

b. Barang-barang dagangan
Barang-barang yang diperdagangkan pada masa pelayaran kuna dengan komoditas perdagangan Jalur Sutra. Adapun jenis-jenis barang yang diperdagangkan adalah sebagai berikut.
1).     Dari Asia meliputi:
    a)     rempah-rempah, emas, perak, gading, kayu cendana dari Indonesia;
    b)    gandum, mutiara, perak, wol dari Sumeria;
    c)     emas, perhiasan, permadani dari Persi;
    d)    kertas, porselin, batu giok, sutra dari China; dan gading, ukiran-ukiran, tenunan halus dari India.
2)     Dari Timur Tengah meliputi:
    a)    kalian lena, permadani, minyak wangi, kemenyan dari Mesir; dan
    b)    senjata besi, emas, perak, tembaga.
3)     Dari Eropa seperti:
    a)    gandum, anggur, minyak zaitun, emas, perak, tembaga dari Yunani; dan
    b)    senjata besi, emas, perak, tembaga dari Eropa seperti Spanyol, Portugis,         Inggris.

Pada perdagangan jalan darat, komoditas perdagangan yang paling laku di pasaran internasional adalah kain sutra dan China sehingga jalur perdagangan darat lazim disebut dengan Jalan Emas. Emas dapat diperoleh dari Eropa, Persi, India, Indonesia dan lain-lain. Kain sutra dibutuhkan bangsa Eropa dan emas juga laris di pasaran Asia dan Timur Tengah. Demikian pula komoditas yang lain. Sebaliknya, negara-negara Timur Tengah dan Asia juga membutuhkan barang-barang dagangan dari Eropa, seperti kristal, senjata, dan besi. Secara beranting komoditas perdagangan dari negeri asal sampailah pada negara-negara konsumen di Eropa, Timur Tengah, maupun Asia. Dengan demikian terbentuklah jalur perdagangan Asia Timur - Asia Tenggara - Asia Selatan - Timur Tengah - Eropa.

c. Pusat perdagangan di Laut Tengah
Laut Tengah merupakan batas antara benua Asia dan benua Eropa. Pada masa perdagangan kuna di sekitar Laut Tengah telah terdapat pusat-pusat perdagangan yang ramai, antara lain Sydon, Thyrus Mesir, Phunesia, Kartago, dan Turkistan. Pusat-pusat perdagangan tersebut berfungsi sebagai tempat persinggahan perdagangan internasional pada waktu itu. Dalam kaitannya dalam hubungan dagang antara bangsa-bangsa Asia dan bangsa-bangsa Eropa, peranan pusat-pusat perdagangan di sekitar Laut Tengah sangat penting, di antaranya.
a.    Sebagai  mata rantai yang menghubungkan jalur perdagangan Asia-Eropa.
b.      Sebagai pintu gerbang masuknya para pedagang Asia ke Eropa atau sebaliknya.
c.     Membawa akibat lancamya hubungan dagang Asia-Eropa.
d.      Perdagangan Asia-Eropa menjadi lebih maju karena adanya interaksi yang saling mengisi, baik dalam hal komoditas perdagangan maupun teknik perkapalan.

Demikian pentingnya peranan Laut Tengah dengan pusat-pusat perdagangannya terhadap hubungan dagang bangsa-bangsa Eropa, bahkan hingga sekarang peranan Laut Tengah dalam hubungan Internasional masih sangat penting.

Jalur Perdagangan Asia dan Eropa


Jalur yang dapat ditempuh untuk menghubungkan perdagangan antara Asia dan Eropa terdiri atas jalur darat dan laut.
a. Jalan Darat
Jalur perdanganan melalui jalan darat dikenal dengan nama Jalur Sutera. Jalur Sutra adalah nama yang diberikan seorang Jerman bernama von Richthofen pada Abad-18M, untuk jalur darat yang menghubungkan Cina (Asia) dengan Eropa. Sekalipun baru dibuka resmi pada Abad-3 SM, di masa Dinasti Han yang mulai mengirim utusan ke berbagai negara Asia Selatan dan Timur Tengah, namun Jalur Sutra sudah ada jauh sebelumnya. Jalur Sutra terdiri dari banyak jalur yang bercabang-cabang, dan digunakan untuk perdagangan berbagai komoditi selain sutra seperti gading, tanaman, emas. Secara garis besar terdapat tiga jalur, di utara, tengah dan selatan. Jalur Utara menghubungkan Cina dengan Eropa hingga Laut Mati, melalui Urumqi dan Lembah Fergana. Jalur Tengah menghubungkan Cina dengan Eropa hingga tepian Laut Meditrrannia, melalui Dun-huang, Kocha, Kashgar, menuju Persia. Jalur Selatan menghubungkan Cina dengan Afghanistan, Iran dan India, melalui Dun-huang dan Khotan menuju Bachtra dan Kashmir. Di Cina, Jalur Sutra berujung di Changan atau Xian, ibukota kerajaan, ke arah barat melewati koridor Gansu, menuju Dun-huang di sisi Gurun Taklimakan. Jalur utara mulai dari Dun-huang dan Yu-men Guan, menyeberangi Gurun Gobi menuju Hami (Kumul), lalu menyisir kaki Tian-shan di bagian utara Taklimakan. Setelah oasis Turfan, menuju Urumqi dan Lembah Fergana untuk masuk Eropa hingga Laut Mati. Jalur ini bercabang di Turfan, ke oasis Kucha, menuju Kashgar di kaki Pamirs. Jalur selatan mulai Dun-huang, melewati Yang Guan, menyusuri sisi selatan Taklimakan, melalui Miran, Hetian (Khotan) dan Shache (Yarkand), menuju utara lalu menuju Kashgar. Masih ada beberapa cabang jalur, salah satunya bercabang dari jalur selatan menuju sisi timur Gurun Taklimakan ke kota Loulan, lalu bergabung dengan jalur utara di Korla. Dari Kashgar yang simpang lalulintas Asia, ada jalur menyeberangi Pamirs menuju Samarkand dan menuju selatan ke Laut Kaspia; atau jalur ke selatan melewati Karakorum menuju India; dan sebuah jalur lain menuju Kuqa, menyeberangi Tian-shan, menuju Laut Kaspia melalui Tashkent.
Kawasan Gurun Taklimakan (Tanah Maut) yang memisahkan Eropa dengan Asia adalah salah satu kawasan paling tidak ramah di dunia. Hanya ada sedikit sekali tetumbuhan, hampir tidak ada curah hujan (kurang dari 100mm/tahun), sering diterpa badai pasir dengan kekuatan angin yang besar; dan menelan banyak korban jiwa. Gurun Taklimakan mencakup kawasan yang sangat luas dengan hanya sedikit jalan yang menghubungkan oasis-oasis yang terpencil. Iklimnya sangat jelek, pada musim panas suhu rata-rata harian 40 0C dengan suhu maksimal lebih dari 500C seperti sering tercatat di Turfan. Di siang hari suhu sangat tinggi dan tiba-tiba turun di senja hari. Di musim dingin suhu bahkan bisa turun hingga -200C. Gurun Taklimakan sangat gersang, tidak seperti Gurun Gobi yang memiliki banyak oasis, dan masih menyediakan air tidak jauh di bawah permukaan tanah. Kawasan di seputar Taklimakan tidak kalah menyulitkan. Di utara terletak Gurun Gobi dengan iklim mirip dengan Taklimakan, di tiga sisi lain terletak pegunungan tertinggi di dunia. Di selatan terletak pegunungan Himalaya, Karakoum dan Kunlun yang menjadi pemisah alamiah kawasan Asia Tengah dengan India. Di kawasan pegunungan ini hanya terdapat beberapa celah penghubung dua kawasan. Setiap celah sangat berbahaya, bersalju, di ketinggian sekitar 5,000 meter, dengan jurang di sisi. Di utara dan barat membentang pegunungan Tianshan dan Pamir, yang meskipun berketinggian lebih rendah dan bertetumbuhan, namun tetap menimbulkan masalah besar bagi pelintas masa dulu. Dari timur menuju Taklimakan, tersedia jalur Gansu, yang relatif paling mudah, di kaki pegunungan Qilian, pemisah Dataran Mongolia dan Gurun Gobi dengan Dataran Tinggi Tibet. Dari selatan dan barat, tidak ada pilihan lain, harus melalui celah yang ada.

b. Jalan Laut
Jalan laut ditempuh sebagai alternatif (pilihan) yang lebih aman karena tanpa gangguan-gangguan dari para penyamun, perampok maupun peperangan. Mereka berusaha lewat laut karena terjadinya perkembangan teknik-teknik pelayaran. Tanpa menguasai teknik pelayaran yang baik mustahil mereka bisa berlayar jauh. Jalan ini dari Cina melalui laut Cina Selatan kemudian masuk Selat Malaka kemudian menuju ke India. Dari India jalan ini pecah menjadi dua yaitu yang pertama dari India melalui Teluk Persia menuju laut Tengah, sedang yang kedua dari India melalui laut Arab masuk laut Merah menuju laut Tengah. Karena hubungan perdagangan tersebut akhirnya munculah bandar-bandar atau kota-kota dagang di sepanjang jalur yang dilalui jalur laut seperti Malaka, Coa, Calicut, lskandariah. Tiros, Sidon, dan Konstantinopel. Konstantinopel merupakan pelabuhan terkenal tempat bertemunya pedagang-pedagang dari Timur dan Barat.
Di sepanjang laut Tengah terutama di Eropa Selatan juga muncul kota-kota dagang seperti Venesia, Genoa, Florence, dan Milano. Sedangkan di Eropa Barat dan Utara tumbuh kota-kota dagang seperti, Amsterdam dan London.

Soal Latihan Proses Perkembangan Agama Islam di Nusantara

I. Pilihan Ganda

1.     Berikut ini yang bukan merupakan kerajaan Islam adalah....
    a.     Malaka
    b.    Demak
    c.    Ternate
    d.    Sriwijaya

2.    Islam datang ke wilayah di Nusantara dengan jalan....
    a.     penjajahan
    b.     penaklukan
    c.     damai
    d.    peperangan

3.    Kerajaan Demak didirikan oleh....
    a.     Raden Wijaya
    b.    Raden Patah
    c.    Sultan Iskandar Muda
    d.    Patiunus

4.    Islam masuk ke Maluku pada abad ke....
    a.     13
    b.    14
    c.    15
    d    16

5.    Tiga teori yang menyatakan masuknya Islam di wilayah Nusantara adalah....
    a.     teori Snouck Hurgronje, teori Dalton, teori Jepang
    b.     teori Snouck Hurgronje, teori cina, teori arab
    c.     teori Dalton, teori Cina, teori Jepang
    d.    teori Arab, teori Cina, teori Jepang

6.    Raja Goa pertama yang memeluk agama silam adalah....
    a.     Sultan Mahmud Badarudin II
    b.    Sultan Alaidin al Awwal
    c.    Sultan Hassanudin
    d.    Bayang Ullah

7.    Tempat imam salat dalam mesjid disebut....
    a.    mimbar
    b.     mihrab
    c.    vaviliun
    d.    mushala
8.    Makam Maulana Malik Ibrahim terdapat di....
    a.    Ternate
    b.    Gresik
    c.    Palembang
    d.    Makasar

9.    Daerah yang mendapatkan julukan serambi Mekkah adalah....
    a.     Palembang
    b.    Padang
    c.    Aceh
    d.    Makasar

10.    Kemunduran kerajaan Sriwijaya salah satunya disebabkan karena....
    a.     berkembangnya Islam di Nusantara
    b.    berkembangnya Hindu di Nusantara
    c.    berkembangnya Budha di Nusantara
    d.    berkembangnya perekonomian Sriwijaya



II. Essai
Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1.     Kemukakan apa hubungannya dengan adanya penyebaran agama Islam di Indonesia dengan kedatangan bangsa Gujarat dari Hindu!
2.    Jelaskan siapakah musafir Ibnu Battutah itu?
3.    Sebutkan dua hal yang memnyebabkan Kerajaan Samudera Pasai Berkembang Pesat!
4.    Jelaskan arti pentingnya penaklukan Pedir bagi pertumbuhan Kerajaan Aceh!
5.    Jelaskan arti penting Demak bagi perkembangan agama Islam!
6.    Jelaskan hubungan natara Kerajaan Pajang dengan Kerajaan Mataram dan dengan Kerajaan Cirebon!
7.    Jelaskan yang dimaksud dengan Uli Lima dan Uli Siwa!
8.    Sebutkan nama satu persatu dari Wali Songo yang dikenal sebagai penyebar agama Islam tersebut!
9.    Sebutkan dan jelaskan secara singkat tentang para pemikir dan ulama Islam yang menyebarkan agama Islam di luar pulau Jawa!
10.    Tunjukkan dua contoh peninggalan bercorak keislaman yang berujud keraton dengan tempatnya masing-masing!
11.    Sebutkan peranan para wali di kalangan masyarakat!
12.    Apa sebabnya kerajaan Makasar tumbuh menjadi kerajaan Maritim?
13.    Jelaskan dampak perluasan wilayah Banten ke Lampung dan Silebar terhadap perkembangan perdagangan Banten!
14.    Jelaskan bagaimana keadaan kerajaan Cirebon yang dipimpin oleh fatahillah (falatehan)!
15.    Jelaskan apa yang dimaksud dengan Ade Allopil Oping Bicaranua Pabbalue!
16.    Siapakah pendiri Kerajaan Aceh?
17.    Sebutkan pusat-pusat kerajaan Islam di wilayah Nusantara!
18. Siapakah yang berperan dalam mengembangkan agama Islam di wilayah Nusantara?
19.    Apa yang menyebabkan pelabuhan Banten berkembang pesat?
20.  Mengapa Maluku banyak disinggahi oleh para pedagang asing?


Peninggalan Sejarah yang Bercorak Islam di Berbagai Daerah



Banyak hal yang membuktikan bahwa agama Islam telah masuk ke Indonesia. Hal itu ditandai dengan adanya hasl peninggalan  baik berupa benda maupun ajaran. Hasil peninggalan sejarah bercorak Islam yang terdapat di berbagai wilayah Indonesia memang cukup banyak dan beragam, misalnya.

1.     Mesjid
Mesjid adalah tempat sujud, yaitu tempat melakukan sembahyang bagi  umat Islam. Bangunan mesjid umumnya langsung menghadap kiblat. Di bagian depan mesjid terdapat mihram, yaitu tempat imam salat. Selain itu, terdapat pula mimbar yaitu tempat khatib berkhotbah. Mimbar biasanya terletak di dekat mihrab.
Selain tempat sembahyang, mesjid dibangun untuk pusat pembinaan jamaah dan umat Islam.Kegiatannya meliputi pengajian atau mesjid talim, mulai dari pelajaran membaca al Quran untuk anak hingga pembahasan ilmu keislaman.
Mesjid yang didirikan di Indonesia pada awal penyebaran agama Islam memang agak unik. Misalnya bentuk bangunan mesjid ada pengaruh kebudayaan Hindu, khususnya di Pulau Jawa.

Ciri-ciri pengaruh Hindu sebagai berikut.
a.    Mesjid yang dibangun di kota-kota         pada umumnya menghadap ke alun-        alun (tanah lapang di tengah kota).
b.     Pintu gerbang mesjid mirip gapura         keraton atau candi.
c.      Menara mesjid ada yang mirip             bangunan candi.
d.      Hiasan yang terdapat di mesjid             berupa ukiran yang bermotif             tumbuh-tumbuhan atau hewan.

e.      Bentuk mimbar berbentuk teratai.
f.       Atapnya berbentuk bujur sangkar dan bertarap (bertingkat- tingkat). Tidak jarang sampai lima tingkat, mirip atap bangunan sebuah pura Hindu.

Di Indonesia, mesjid-mesjid kuno menunjukkan keistimewaan dalam denahnya yang berbentuk persegi empat atau bujur sangkar dengan bagian kaki yang tinggi serta pejal, atapnya bertumpang dua, tiga, lima, atau lebih, dikelilingi oleh parit atau kolam air pada bagian depan atau sampingnya dan berserambi. Bagian lain seperti mihrab dengan lengkung pola kalamakara, mimbar yang mengingatkan ukir-ukiran pola teratai, mastaka atau memolo, jelas menunjukkan pola-pola seni bangunan tradisional yang telah dikenal di Indonesia sebelum kedatangan Islam.

2.     Keraton
Jenis peninggalan kerajaan Islam di Indonesia yang berwujud keraton cukup banyak. Misalnya, keraton kasepuhan Cirebon, keraton Kaibon Banten yang dibangun pada abad ke-17, bangunan berbentuk joglo (salah satu bentuk rumah adat Jawa), kesultanan Yogyakarta, kasuhunan Solo, dan sebagainya. Keraton Kasepuhan Cirebon yang dibangun pada awal abad ke-16 merupakan salah satu keraton tertua di Jawa.














Gambar 18.3 Pintu gerbang Keraton Kaibon Banten
3.      Batu Nisan
Batu nisan yang merupakan bagian dari bangunan makam yang bercorak keislaman banyak ditemukan di Indonesia, misalnya.
a.     Makam Sultan Malik al Saleh dan       Sultan Hasanuddin. Makam Sultan Malik al Saleh merupakan hasil peninggalan kerajaan Islam pertama yang terletak di Samudera Pasai. Sedangkan Makam Sultan Hasanuddin merupakan pening-galan Banten.
b.     Makam Maulana Malik Ibrahim merupakan makam pertama dari seorang wali yang terdapat di Gresik, Jawa Timur.

4.     Kaligrafi
    Kaligrafi adalah garis atau tulisan indah. Dasar kaligrafi Arab adalah huruf dan tulisan Arab yang dikenal dalam Alquran. Di kalangan umat Islam, kaligrafi telah dikenal sejak zaman Nabi Adam. Namun, ketika itu, kaligrafi tidak diarahkan dalam bentuk seni yang indah.
Sejalan dengan penyebaran agama Islam, Kaligrafi Arab juga melngalami perkembangan. Pada tahun 1000 diciptakan gaya naskhi yang didasarkan pada huruf kursif yang digunakan untuk menyalin Alquran. Gaya ini mempunyai variasi thuluth dan tumar.

5. Karya Sastra
Karya sastra yang bertemakan keislaman cukup banyak, di antaranya:
a.     Hikayat Amir Hamzah dan Hikayah 1001 Malam. Cerita Anonim;
b.    Hikayat Panca Tanderan, karya Abdullah bin Abdulkadir Munsyi;
c.    Syair Melayu dan Syair Si Burung Pingai, karya Hamzah Fansuri;
d.    Tajussalatin, karya Buchari Al Jauhari; dan
e.    Bustanussalatin, karya Nurruddin Ar Raniri.