Tuesday, 29 November 2016

Peninggalan Sejarah Kerajaan Bercirikan Hindu-Buddha di Berbagai Daerah


Semula pengaruh Hindu-Buddha hanya terbatas di kalangan istana. Kemudian berkembang di kalangan masyarakat. Perkembangan pengaruh Hindu-Buddha meliputi berbagai bidang, antara lain sebagai berikut.

1.     Bidang Agama
Setelah orang-orang Indonesia berkomunikasi dan bergaul dengan orang-orang India, tersebarlah agama Hindu dan Buddha di Indonesia. Hingga kini, masyarakat Indonesia banyak yang memeluk agama Hindu dan Buddha.

2.     Bidang Pemerintahan
Masuknya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia menyebabkan berdirinya kerajaan-kerajaan Indonesia Hindu dan Indonesia Buddha.
a.     Kerajaan-kerajaan Indonesia Hindu, antara lain:  Tarumanegara, Mataram Hindu (Mataram Kuno), Kahuripan (Airlangga), dan Majapahit. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Indonesia Hindu terbesar.
b.     Kerajaan-kerajaan Indonesia Buddha, antara lain: Melayu dan Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan Indonesia Buddha terbesar.

3.     Bidang Filsafat
Pengaruh budaya Hindu terdapat Filsafat bangsa Indonesia, antara lain:
a.    Pada zaman dahulu raja-raja, para bangsawan, dan orang-orang yang telah lanjut usia banyak meninggalkan kehidupan duniawi. Mereka menempuh kehidupan Wanaprastha, artinya hidup di hutan atau menjadi penghuni hutan. Di hutan mereka merenungkan sedalam-dalamnya tentang makna hidup. Selanjutnya, mereka menempuh kehidupan Sanyasin dan Pariwrajaka, artinya mereka menjadi pertapa dan pengembara. Sama sekali mereka tidak memikirkan harta kekayaan, bahkan tempat tinggal mereka pun tidak tetap, sampai meninggal dunia. Tujuannya hanya untuk mencari kesempurnaan di alam baka. Contohnya.
    1)    Setelah turun tahta, Raja Airlangga hidup sebagai pertapa.
    2)    Putri Raja Airlangga bernama Sri Sanggramawijaya atau Kilisuci             mengikuti jejak ayahnya menjadi pertapa di Pucangan, Lereng Gunung         Penanggungan.
b.    Cerita Mahabharata dan Ramayana, intinya kejahatan pasti dapat dikalahkan oleh kebajikan. Hal itu benar-benar diresapi oleh masyarakat Indonesia dan dipercaya kebenarannya.
c.    Dahulu masyarakat Indonesia percaya bahwa raja-raja Indonesia adalah titisan (jelmaan) dewa.
    
Pengaruh  budaya  Buddha terhadap filsafat Indonesia, antara lain adanya kepercayaan masyarakat terhadap hukum karma, artinya siapa yang berbuat jahat pasti akan menerima pembalasan.


4. Bidang Kesenian
a.    Arsitektur
Seni bangun atau arsitektur merupakan perpaduan karya seni dan pengetahuan tentang ilmu bangunan. Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, seni bangunan terus mengalami perkembangan sesuai dengan kebutuhan kehidupannya. Bangunan harus mempertimbangkan syarat-syarat kenyamanan, kekokohan, dan keindahan. Syarat-syarat tersebut tidak hanya diterapkan pada bangunan-bangunan yang bersifat profan (keduniaan), tetapi untuk bangunan yang bersifat sakral juga, seperti bangunan-bangunan suci keagamaan. Contohnya:
1)    Candi Borobudur
2)    Candi Dieng
3)    Candi Mendut
4)    Candi Kalasan
5)    Candi Sewu
6)    Candi Loro Jongrang

Candi Borobudur dan candi Prambanan merupakan hasil-hasil budaya Hindu dan Buddha di Indonesia di bidang arsitektur. Candi Prambanan merupakan candi Hindu yang paling agung, Candi Borobudur ialah candi Buddha yang paling megah. Memang, pengaruh budaya Hindu dan Buddha yang paling menonjol tampak di bidang seni bangunan atau arsitektur. Hasil-hasilnya hingga sekarang masih dapat kita saksikan, berupa candi-candi.
a)     Candi-candi Hindu, antara lain: Prambanan, candi-candi di Pegunungan Dieng, Gedongsanga dan Panataran.
b)     Candi-candi Buddha, antara lain: Borobudur, Mendut, Kalasan, Pawon, Sari, dan Muara Takus.
Meskipun candi-candi tersebut mendapat pengaruh Hindu dan Buddha, tetapi tidak meninggalkan corak Indonesia asli, misalnya Candi Borobudur, berbentuk lima berundak-undak. Bentuk ini merupakan perkembangan bentuk punden berundak-undak. Punden berundak-undak ialah salah satu bentuk megalitik yang biasa dibangun oleh nenek moyang kita sejak zaman dahulu.
Hiasan-hiasan Candi Borobudur bercorak Buddha, misalnva stupa-stupa dan gambar-gambar reliefnya. Dengan demikian, Candi Borobudur merupakan perpaduan antara budaya Indonesia asli dan budaya India (Buddha).

b. Seni rupa dan tari
Seni rupa yang berkembang pada masa Indonesia kuna berupa seni patung, seni lukis (termasuk relief), dan seni kerajinan. Bukti-bukti adanya seni patung pada masa Indonesia kuna sangat banyak. Umumnya, patung-patung itu terbuat dari bahan batu, terakota, dan logam. Contohnya:
1)    patung Brahma dari batu
2)    patung Wisnu dari batu
3)    patung Shiwa dari perunggu
4)    patung Manjucri dari perak
Bukti artefaktual mengenai seni lukis sampai sekarang memang belum ditemukan. Namun, dari sumber prasasti dan sumber lain dapat diketahui keberadaan seni itu. Relief berupa ragam hias yang dipahatkan di dinding-dinding candi sampai sekarang masih dapat disaksikan. Fungsi ragam hias berupa relief adalah:
1)    sebagai hiasan;
2)    sebagai penguat bagian-bagian candi;
3)    sebagai simbol yang memiliki kekuatan magis; dan
4)    sebagai media pendidikan.
Hasil seni kerajinan pada masa Indonesia kuna sampai sekarang juga masih ada terutama dari bahan-bahan yang awet, seperti kerajinan logam dan gerabah, perhiasan, alat-alat upacara, dan alat keperluan sehari-hari.
Selain itu, kesenian yang dipengaruhi kebudayaan Hindu-Buddha adalah:
1)    Seni pedalangan atau seni wayang mengambil cerita Mahabharata dan Ramayana.
2)    Tari-tarian Indonesia ada yang bertema agama Hindu dan digunakan pada waktu upacara agama Hindu, misalnya tari-tarian Bali.
3)    Seni Patung dan seni ukir ada yang terpengaruh budaya Hindu dan Buddha. Contohnya:
    a)    Relief Candi Prambanan menggambarkan cerita Ramayana.
    b)    Relief Candi Borobudur menggambarkan ajaran agama Buddha. Candi         Borobudur juga banyak dihiasi patung Buddha dan stupa.

c.     Sastra dan Bahasa
Perkembangan seni sastra di Indonesia juga terpengaruh oleh budaya Hindu maupun Buddha. Hasil-hasil seni sastra yang terpengaruh oleh budaya Hindu, antara lain:
1)    Arjunawiwaha, karya Empu Kanwa pada zaman pemerintahan Raja Airlangga.
2)    Bharatayudha, karya Empu Sedah dan Empu Panuluh pada zaman kerajaan Kediri.
3)    Gatutkacasraya, karya Empu Panuluh pada zaman kerajaan Kediri.
4)    Arjunawijaya, karya Empu Tantular pada zaman kerajaan Majapahit.

Hasil-hasil seni sastra yang terpengaruh oleh budaya Buddha, antara lain:
1)    Kunjarakarna. Kitab ini terpengaruh oleh agama Buddha Mahayana dan merupakan kitab anonim (penulisnya tidak dikenal).
2)    Sang Hyang Kamahayanikan, disusun pada zaman pemerintahan Raja Empu Sendok. Kitab ini merupakan kitab anonim.

Ada pula kitab yang terpengaruh oleh agama Hindu maupun Buddha, yakni kitab Sutasoma (Purusadashanta) karya Empu Tantular pada zaman kerajaan Majapahit.
b) Bahasa
Orang-orang Indonesia mengenal bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa. Bahasa dan huruf tersebut digunakan pada penulisan prasasti. Sekarang ini kata-kata dalam bahasa Indonesia banyak yang berasal dari bahasa Sanskerta.

No comments:

Post a Comment