Tuesday, 29 November 2016

Perkembangan Agama dan Kebudayaan Buddha di Asia Timur


Kehadiran Hindu-Buddha menambah kepercayaan dan kebudayaan di Asia Timur. Dalam hal ini negara-negara yang terletak di wilayah Asia timur adalah Cina, Korea, dan Jepang.

a. Perkembangan agama Budha di Cina
Pada abad ke-3 sampai dengan abad ke-5 merupakan masa masuknya agama Budha di Cina. Perkembangan agama Budha di Cina ditandai dengan makin menyebarnya kitab suci yang telah diterjemahkan dalam bahasa Cina. Selain itu, juga banyak dibangun kuil dan banyaknya rahib.
Perkembangan agama Budha sempat ditentang oleh Kaisar Tang. Pada tahun 845, sebanyak 40.000 kuil dihancurkan, 250.000 rahib disekularisasi dan berhektar-hektar tanah kuil disita.
Dalam perkembangan agama Budha di Cina ada dua aliran, yaitu aliran budhisme Cina dan Budhisme di Cina.Budhisme di Cina adalah bentuk budhisme yang terkait dengan tradisi India dan tidak memegang peran dalam perkembangan filsafat Cina. Aliran ini diwakili oleh aliran idealisme subjetif dengan sambutan Xiang Zong atau Weishi zong atau aliran Vijnavada.
Budhisme Cina adalah bentuk budhisme yang dekat dengan pemikiran Cina. Aliran ini diwakili oleh aliran Jalan Tengah atau Sanlong Zong atau aliran Madyamika. Aliran ini mirip dengan Taoisme Cina dan gabungan keduanya melahirkan Aliran Chan. Unsur pokok Aliran Chan adalah budi. Budi harus dipertajam sebelum dapat idtunggalkan dengan budi semesta. untuk maksud ini, aliran Chan mengembangkan aneka tekni yang berbeda dengan yang dikembangkan oleh aliran hinayana di India.
Adapun sumbangan utama Budhisme dalam pemikiran Cina adalah doktrin Budi semesta. doktrin ini berperan penting dalam Neokonfusionisme yang berkembang pada zaman Dinasti Song dan Dinasti ming.

b.     Perkembangan agama Budha di Korea
Sejak agama Budha diserap dari tempat aslinya di India, seluruh takhayul lokal dan sistem ketuhanan telah diserap ke dalamnya, membuat sebuah kesatuan luas pada dewata, juru selamat, bodhisatwa, surga dan neraka yang Budha bersejarah tidak pernah menyebutukan. Ia adalah tipe Budha yang disebut Mahayana atua kendaraan akbar yang mencapai Korea pada abad ke-4 di bawa oleh penganjur dari India dan Cina.
Di bawah perlindungan kerajaan, agama baru ini menyebar dnegan luar biasa melalui Kerajaan Kongryo dan Paekche. Banyak candi dan vihara dibangun dan beberapa kelompok pengikutnya masuk agama tersebut.
Pada saat Shilla mempersatukan semenanjung pada tahun 668 sesudah Masehi, ajaran Budha ditetapkan sebagai agama negara. Lebih dahulu ia mengelola sistem pemerintahan dengan garis-garis Konghucu. Perlindungan kerajaan selama masa keemasan Shilla bersatu membuat berkembangnya seni dan arsitektur Budha.
Hingga kini penduduk Korea sebagian besar memeluk agama Budha. Namun, ada pula yang penduduk yang beragama Protestan, Katholik, Konghuchu, dan tidak beragama.

c.    Perkembangan agama Budha di Jepang
Agama Budha masuk ke Jepang pada abad ke-6. Agama itu dibawa oleh para biarawan dan pengrajin yang bermigrasi ke Jepang. Hal ini dibuktikan dengan adanya patung dan seni keagamaan untuk membentuk dasar-dasar kebudayaan penganut Budha di sana.
Agama Budha secara historis, politis, dan budaya amat berpengaruh dalam pandangan hidup orang Jepang. Menurut data tahun 1988, jumlah penganut agama Budha di Jepang lebih dari 84 juta orang, sedangkan yang menganut agama Shinto lebih dari 93 juta. Hal ini membuktikan adanya  masyarakat yang memeluk agama lebih dari satu agama.

No comments:

Post a Comment