Tuesday, 29 November 2016
Peninggalan Sejarah yang Bercorak Islam di Berbagai Daerah
Banyak hal yang membuktikan bahwa agama Islam telah masuk ke Indonesia. Hal itu ditandai dengan adanya hasl peninggalan baik berupa benda maupun ajaran. Hasil peninggalan sejarah bercorak Islam yang terdapat di berbagai wilayah Indonesia memang cukup banyak dan beragam, misalnya.
1. Mesjid
Mesjid adalah tempat sujud, yaitu tempat melakukan sembahyang bagi umat Islam. Bangunan mesjid umumnya langsung menghadap kiblat. Di bagian depan mesjid terdapat mihram, yaitu tempat imam salat. Selain itu, terdapat pula mimbar yaitu tempat khatib berkhotbah. Mimbar biasanya terletak di dekat mihrab.
Selain tempat sembahyang, mesjid dibangun untuk pusat pembinaan jamaah dan umat Islam.Kegiatannya meliputi pengajian atau mesjid talim, mulai dari pelajaran membaca al Quran untuk anak hingga pembahasan ilmu keislaman.
Mesjid yang didirikan di Indonesia pada awal penyebaran agama Islam memang agak unik. Misalnya bentuk bangunan mesjid ada pengaruh kebudayaan Hindu, khususnya di Pulau Jawa.
Ciri-ciri pengaruh Hindu sebagai berikut.
a. Mesjid yang dibangun di kota-kota pada umumnya menghadap ke alun- alun (tanah lapang di tengah kota).
b. Pintu gerbang mesjid mirip gapura keraton atau candi.
c. Menara mesjid ada yang mirip bangunan candi.
d. Hiasan yang terdapat di mesjid berupa ukiran yang bermotif tumbuh-tumbuhan atau hewan.
e. Bentuk mimbar berbentuk teratai.
f. Atapnya berbentuk bujur sangkar dan bertarap (bertingkat- tingkat). Tidak jarang sampai lima tingkat, mirip atap bangunan sebuah pura Hindu.
Di Indonesia, mesjid-mesjid kuno menunjukkan keistimewaan dalam denahnya yang berbentuk persegi empat atau bujur sangkar dengan bagian kaki yang tinggi serta pejal, atapnya bertumpang dua, tiga, lima, atau lebih, dikelilingi oleh parit atau kolam air pada bagian depan atau sampingnya dan berserambi. Bagian lain seperti mihrab dengan lengkung pola kalamakara, mimbar yang mengingatkan ukir-ukiran pola teratai, mastaka atau memolo, jelas menunjukkan pola-pola seni bangunan tradisional yang telah dikenal di Indonesia sebelum kedatangan Islam.
2. Keraton
Jenis peninggalan kerajaan Islam di Indonesia yang berwujud keraton cukup banyak. Misalnya, keraton kasepuhan Cirebon, keraton Kaibon Banten yang dibangun pada abad ke-17, bangunan berbentuk joglo (salah satu bentuk rumah adat Jawa), kesultanan Yogyakarta, kasuhunan Solo, dan sebagainya. Keraton Kasepuhan Cirebon yang dibangun pada awal abad ke-16 merupakan salah satu keraton tertua di Jawa.
Gambar 18.3 Pintu gerbang Keraton Kaibon Banten
3. Batu Nisan
Batu nisan yang merupakan bagian dari bangunan makam yang bercorak keislaman banyak ditemukan di Indonesia, misalnya.
a. Makam Sultan Malik al Saleh dan Sultan Hasanuddin. Makam Sultan Malik al Saleh merupakan hasil peninggalan kerajaan Islam pertama yang terletak di Samudera Pasai. Sedangkan Makam Sultan Hasanuddin merupakan pening-galan Banten.
b. Makam Maulana Malik Ibrahim merupakan makam pertama dari seorang wali yang terdapat di Gresik, Jawa Timur.
4. Kaligrafi
Kaligrafi adalah garis atau tulisan indah. Dasar kaligrafi Arab adalah huruf dan tulisan Arab yang dikenal dalam Alquran. Di kalangan umat Islam, kaligrafi telah dikenal sejak zaman Nabi Adam. Namun, ketika itu, kaligrafi tidak diarahkan dalam bentuk seni yang indah.
Sejalan dengan penyebaran agama Islam, Kaligrafi Arab juga melngalami perkembangan. Pada tahun 1000 diciptakan gaya naskhi yang didasarkan pada huruf kursif yang digunakan untuk menyalin Alquran. Gaya ini mempunyai variasi thuluth dan tumar.
5. Karya Sastra
Karya sastra yang bertemakan keislaman cukup banyak, di antaranya:
a. Hikayat Amir Hamzah dan Hikayah 1001 Malam. Cerita Anonim;
b. Hikayat Panca Tanderan, karya Abdullah bin Abdulkadir Munsyi;
c. Syair Melayu dan Syair Si Burung Pingai, karya Hamzah Fansuri;
d. Tajussalatin, karya Buchari Al Jauhari; dan
e. Bustanussalatin, karya Nurruddin Ar Raniri.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment