Tuesday, 29 November 2016
faktor-faktor yang memengaruhi berkembangnya perdagangan dan pelayaran antara Asia-Eropa sampai dengan abad ke-18
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi berkembangnya perdagangan dan pelayaran antara Asia-Eropa sampai dengan abad ke-18.
1. Revolusi Industri
Revolusi Industri sebuah ungkapan yang pertama kali digunakan untuk menanamkan perubahan dan perkembangan pesat yang terjadi di Inggris ketika secara meluas mesin uap dimanfaatkan pada bagian industri, terutama industri tekstil dalam kurun waktu 1760-1850. Pemanfaatan mesin uap dimungkinkan setelah orang dapat menambang batubara besar-besaran dan membuat baja berkualitas baik.
Istilah revolusi menyiratkan suatu perubahan besar yang berlangsung dalam wkatu yang relatif singkat. Perubahan ini antara lain dalam tknik pertanian, tataniaga, kemajuan ilmiah.
Meningkatnya hasil produksi karena revolusi industri, membuat bangsa Eropa berusaha untuk mencari daerah pemasaran. Oleh karena itu, hingga abad ke-18 perdagangan dan pelayaran antara Asia dan Eropa berkembang pesat. Asia dinilai sebagai daerah perdagangan.
2. Kolonialisme
Kolonialisme berarti tanah pemukiman atau tanah jajahan. Dalam arti luas istilah ini berarti pemukiman suatu negara di luar wilayah negaranya, biasanya suatu wilayah di seberang lautan yang kemudian dinyatakan sebagai wilayahnya. Jika suatu bangsa kolonial mempunyai koloni di daerah lain dan berusaha menyatukannya di bawah sistempengusahaan, usaha ke rarah itu disebut kolonialisme.
Sejarah perkembangan politik kolonial modern mulai tumbuh pada abad ke-16, sebagai kelanjutan dari berbagai penemuan baru di bidang industri pengolahan dan teknologi khususnya di bidang perkapalan. Bangsa yang digolongkan sebagai kolonisator pertama adalah Spanyol dan Portugis. Pada abad ke-17 berangsur-angsur Inggris, Prancis, dan Belanda.
Kolonialisme Eropa Barat pertama yang berekspansi ke Timur adalah Portugis, yang mulai menaklukkan Goa di pantai Barat India, kemudian menyeberangi selat Malaka di Lautan Hindia, tiba di Pulau Jawa, memerintah Indonesia selama kurang lebih 100 tahun lamanya. Bangsa Spayol menjajah pulau Luzon. Pada abad ke-16, Belanda menyerang Indonesia, mengusir Portugis dan menjajah Indonesia selama 350 tahun lamanya. Pada abad ke-18, kolonialisme Inggris menjajah negara-negara Arab, India, Myanmar, Malaysia, Borneo Utara (sekarang Sarawak, Sabah dan Brunei). Sampai Perang Dunia II, negara-negara Eropa dikalahkan Jepang. Abad ke-19, Perancis menjajah daratan Indocina: Vietnam, Kamboja, Laos. Melihat negara-negara Eropa memiliki negara jajahan di Asia Tenggara, Timur Tengah, daratan India dan memiliki kekayaan yang besar, maka tentara Amerika Serikat maju ke Timur, mengusir Spanyol, dan menjajah Filipina selama 50 tahun lamanya. Usia Perang Dunia II, Amerika Serikat menang atas Jerman, Italia dan Jepang, dan mengusir kolonialisme Inggris, Perancis dan Belanda kembali ke Eropa, bersikap sebagai pahlawan mendukung negara-negara di Asia Tenggara. Perusahaan-perusahaan besar Amerika Serikat mulai menanam modal di Asia Tenggara, melalui pendidikan dan teknologi menarik para cendekiawan untuk melakukan berbagai penelitian. Dengan demikian Amerika Serikat menjadi negara adikuasa dalam bidang pendidikan, kesenian, ekonomi, militer dan dunia hiburan (catatan: Materi di atas dikutip dari Sejarah Indonesia, dan artikel Ensiklopedia Britanica tentang perkembangan kolonialisme di Asia). Di masa 500 tahun yang silam, kolonialisme yang menjajah negara-negara di Asia Tenggara, memiliki angkatan laut yang kuat, dan menguasai perniagaan dan ekonomi. Dengan filsafat Romawi dan Yunani, serta kemajuan teknologi (sebenarnya adalah relatif), membuat rasa superioritas bangsa dan budaya, yang meremehkan bangsa dan budaya Timur. Pandangan tersebut kemudian berubah sejalan dengan kemajuan ekonomi yang telah dicapai negara-negara Asia akhir-akhir ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment