Wednesday, 26 October 2016
Bandung lautan api (24 Maret 1946)
Pada saat pasukan Serikat memasuki kota Bandung di bulan Oktober 1945, pemuda-pemuda Bandung sedang dalam pergulatan melaksanakan pemindahan kekuasaan dan merebut senjata serta peralatan lain dari tangan Jepang.
Serikat menuntut agar senjata dan peralatan yang baru dirampasnya itu diserahkan kepada pihak Serikat, Tanggal 21 November 1945, pihak Serikat mengeluarkan ultimatum (ancaman) agar selambat-lambathya tanggal 29 November 1945 TRI mengosongkan kota Bandung. Ultimatum tak diindahkan para pejuang Republik, maka sejak itu sering terjadi pertempuran-pertempuran. Kota Bandung seolah terbelah menjadi dua daerah pendudukan dengan batas rel kereta api. TRI menguasai bagian selatan Bandung sedangkan pihak Serikat menguasai Bandung utara yang juga merupakan daerah pertempuran.
Tanggal 23 Maret 1946 Sekutu kembali mengeluarkan ultimatum agar seluruh kota Bandung dikosongkan. Dalam pada itu TRI.menerima perintah yang saling bertentangan:
1) Dari pemerintah RI (Kabinet Syahrir) di Jakarta memerintahkan untuk mengosongkan Bandung sesuai dengan perundingan-perundingan yang sedang dilakukan dengan pihak Sekutu.
2) Markas TRI di Yogyakarta memerintahkan untuk mempertahankan kota Bandung. Akhirnya, dengan berat hati, TRI mematuhi perintah Jakarta. Sebelum meninggalkan kota Bandung, para pejuang melancarkan serangan umum ke arah kedudukan-kedudukan Serikat dan membumihanguskan Bandung selatan. Peristiwa inilah yang dimaksud peristiwa “Bandung lautan api.”
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment