Wednesday, 26 October 2016
Konferensi Asia Afrika
Konferensi Asia Afrika berlangsung tahun 1955, di tengah-tengah berlangsungnya suasana:
1. Pertentangan antara dua negara adikuasa, yang masing-masing menipunyai ideologi yang saling bertentangan.
2. Sedang bergeloranya nasionalisme di Asia dan Afrika sebagai reaksi terhadap penjajahan.
3. Pertentangan dalam negeri di lingkungan bangsa-bangsa Asia Afrika sendiri, seperti di:
di Korea, antara Korea Utara dan Korea Selatan di Vietnam, antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. di China, antara Republik Rakyat China dan Taiwan. Di Afrika Selatan sama saja, bahkan mungkin lebih parah, karena : persengketaan suku masih kuat. masalah “ras diskriminasi” di Uni Afrika Selatan.
Dalam suasana seperti itu usaha-usaha untuk menggalang persatuan di antara mereka amat silit. Berbagai konferensi pernah dilakukan hanya lingkupnya masih kecil.
1. Pada 18 Septemper 1937, Konverensi Bludan, mengenai pembentukan Pan Arabisme yang ingin mengusahakan kepentingan bersama.
2 April 1947, Konferensi.Hubungan Antar Asia di New Delhi, yang ingin menggalang kerja sama menentang penjajahan untuk mencapai kemajuan negara.
Adanya konverensi-konverensi itu menunjukkan kesadaran pentingnya persatuan di lingkungan bangsa-bangsa Asia Afrika. Tetapi semangat persatuan seperti itu, baru dalam tahap keinginan belaka, sebab kenyataannya, masih banyak perang saudara.
1. Latar Belakang Terbentuknya Solidaritas Asia Afrika
a. Persamaan Sifat Geografis.
b. Persamaan keturunan dan keagamaan
c. Perasaan senasib sepenanggungan sama-sama bekas jajahan bangsa-bangsa Eropa.
d. Setelah merdeka, mempunyai persoalan dalam negeri yang sama, terutama di bidang pembangunan : ekonomi, sosial, pendidikan dan kebudayaan.
Kesamaan-kesamaan tersebut, mempermudah bangsa Indonesia untuk menggalang solidaritas bangsa-bangsa di Asia Afrika. Dengan adanya solidaritas, perbedaan-perbedaan ideologi politik, bisa dikesampingkan.
2. Persiapan Konferensi Asia Afrika
Sebelum dilaksanakannya Konferensi Asia Afrika, terlebih dahulu diadakan Konferensi pendahuluan, yaitu:
a. Konferensi Kolombo (28 April-2 Mei 1954)
Konferensi Kolombo dihadiri 5 Perdana Menteri: Srilangka, Myanmar, India, Pakistan, dan Indonesia. Adapun tujuan konferensi ini adalah membahas masalah Vietnam, sebagai persiapan menghadapi Konperensi Jenewa.
Kemudian, dalam Konperensi itu, Perdana Menteri RI Mr. Ali Sastroamijoyo mengusulkan agar pertemuah-pertemuan seperti ini diperluas jangkauannya, sampai meliputi negara-negara di Asia dan Afrika. Semula kurang mendapat tanggapan, tetapi akhimya konferensi menunjuk PM Republik Indonesia sebagai tuan rumah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment