Wednesday, 26 October 2016

perkembangan keanggotaan dan aktivitas Perserikatan Bangsa Bangsa dan Peran Indonesia


Indonesia masuk menjadi anggota PBB pada tanggal 28 September 1950. Dalam keanggotaan PBB Indonesia termasuk ke dalam urutan ke-60. Dengan demikian, Indonesia bersama PBB turut dalam memelihara perdamaian dunia.
Peranan Indonesia itu sejalan dngan peranan PBB dalam rangka mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia. Melalui dewan keamanan, Indonesia turut serta membantu PBB menyelesaikan persengketaan internasional, antara lain seperti masalah Timur Tengah mengenai Terusan Suez akibat serangan Israel terhadap Mesir (1956) dan disebabkan berdirinya negara Israel, masalah Kongo yang setelah mencapai kemerdekaannya menjadi arena permusuhan, masalah krisis di Libanon, masalah Cyprus terjadi perselisihan di antara penduduk yang berasal dari Turki dan Yunani (1963), masalah Vietnam yang berkesudahan setelah melalui perang konvensional selama 30 tahun (sejak 1945), masalah apartheid di Afrika Selatan dan Rhodesia.,  masalah persengketaan India dan Pakistan mengenai daerah Kashmir dan masalah perang saudara di Kamboja.
Konflik yang timbul di beberapa bagian dunia dicoba untuk diselesaikan oleh PBB. Indonesia turut pengirimkan pasukan pemeliharaan perdamaian PBB, yaitu:
1.     Pasukan garuda I, pada tanggal 2 Januari -6 September 1957 untuk Timur tengah yang ditempatkan di Gaza, dengan tugas menjaga pelaksanaan gencatan senjata akibat perang antara Mesir, Israel, di bawah komandan Letkol. Haryoto, kemudian diganti oleh Letkol. Suadi dengan kekuatan pasukan 500 orang di bawah komando UNEF.
Selanjutnya dikirim pula ke Timur tengah, yaitu pasukan Garuda VI, pada bulan desember 1973- September 1974 di bawah Komdandan Kol. Rudini dan kekuatan pasukan 549 orang di bawah komando UNEF.
Akhirnya pengiriman pasukan Garuda VIII ke timur Tengah dilakukan dalam delapan gelombang, ditempatkan di Buffer Zone Sinai di bawah komando UNEF. Gelombang pertama dilaksanakan pada bulan September 1974-Juli 1975, dan berakhir pada bulan Oktober 1979. Komandan pasukan PBB ini yaitu Mayjen Rais Abin.
2.    Pasukan Garuda II, dikirimkan pada tanggal 10 Desember 1960- Mei 1961, untuk Kongo, di bawah pimpinan kontingen Kol. Priyatun Solihin dan Komandan Batalyon Letkol. Solihin GP dengan kekuatan pasukan 1074 orang, di bawah komandan UNOC.
3.    Pasukan Garuda III, sebagai pengganti pasukan Garuda II, utnuk Kongo yang ditempatkan di provinsi Katanga di bawah komandan konteingen Brigjen Kemal Idris dan Komandan Kol Sabirin Muchtar dengan kekuatan palsukan sebanyak satu Brigade, dibawah komando UNOC
4.     Pasukan Garuda IV pada tanggal 23 Januari-Agustus 1973 yaitu sebagai misi Republik Garuda untuk Vietnam Selatan terdiri dari perwira-perwira yang berjumlah 280 orang, dibawah pimpinan kontingen Letjen H.R. Dharsono dan Komandan Brigjen Wiyogo Atmodharminto, di bawah komando ICCS.
5.    Pasukan Garuda V dikirim pula ke Vietnam Selatan pada bulan Agustus 1973-April 1974.
6.     Pasukan garuda VII pada bulan April 1974. Namun dengan jatuhnya pemerintahan Republik Vietnam Selatan ke tangan pasukan Vietkong pada tahun 1975, tuntas pula pasukan MISRIGA bertugas.  

No comments:

Post a Comment